Pamer di Balik Hinaan untuk Diri Sendiri

Terkadang dalam hidup ada rasa enggak suka sama orang lain yang singgah di ruang hidup kita. Contohnya, orang-orang yang suka banget memuji hal-hal yang gak perlu dipuji. Para penjilat yang bermulut manis tapi hatinya pahit. Risih, gelisah dan gak suka aja gitu lihatnya. Boleh kan? Apalagi orang yang berpura-pura merendahkan derajatnya atau berpura-pura menjelekan dirinya... Continue Reading →

Bayang

Pagi membuka mata Yang ku lihat hanya bayang Bayang yang tidak pernah ada Yang singgah hanya sesaat.

Caramu

Tak bergeming.. Hanya menatap tak bersuara. Tatapanpun seakan sirna ketika engkau berlalu tanpa jejak.

Tuhan itu ada

Seberapa jauh kita pergi meninggalkanNya.. Seberapa lama kita melupakanNya.. Seberapa dalam lubang yang membawa kita ke dalam gelap.. Seberapa banyak dosa yang telah kita perbuat.. Seberapa hina diri kita.. Seberapa banyak orang meninggalkan kita.. Seberapa sakit luka di hati kita.. Dia tetap mengasihi kita. KasihNya tak terbatas, kasihNya nyata. Sekalipun kit belum melihat pertolonganNya, Sekalipun... Continue Reading →

Berani

Memutuskan untuk sekedar mengagumi, harus berani untuk menjadi menyukai. Setelah menyukai, berarti kita berani untuk mencintai. Kemudian.. Berani untuk Patah Hati.

A WordPress.com Website.

Up ↑